Monday, September 21, 2009

SNIPER 45 TEKHNIKAL ANALISIS M30 MARKET ANALISIS BERDASARKAN MF11

PENDAHULUAN

Tekhnik ini merupakan merupakan kombinasi dari trading system green pip yang di ciptakan oleh master forex trading dan analisa chart ala master KG, tekhnik ini adalah sebuah trading system yang sudah saya gunakan dalam kegiatan real trading dan sudah menghasilkan profit yang lumayan dan mudah di gunakan dalam kegiatan menganalisa market.
Tekhnik ini merupakan manual trading system dan menitikberatkan pada analisa market berdasarkan MA dan Bollingerband dengan mengikuti rule dari master KG.Dengan semboyan NO TREND NO TRADE maka saya tidak akan memasuki market jika tidak benar2 sesuai analisa dan sesuai dengan rule trading system yang saya gunakan, hal ini untuk menghindarkan terjadinya kerugian dan floating minus yang besar.

INDIKATOR PENUNJANG

Trading system ini di bangun oleh beberapa komponen indikator yang sudah lulus uji market sehingga layak di gunakan dalam real trading.

1. Unicross ( arrow signal dengan setting T3 clean : 14 dan Snake : 5

2. MTF GP Sthocastic ( setting TF 60 )

3. MACD in Collour ( setting TF 60 )

4. MF 11 sebagai indikator pengarah trend

5. GP Trend V2

6. GP arrow

7. GP zig zag

8. THV market Hours

9. Signal bars

10. MA penunjang untuk menganalisa market secara global MA 48 ( harian) MA 240 (mingguan)
MA 960 ( bulanan )

11. KG flat detector untuk menganalisa MA yang dalam keadaan flat.

FUNGSI INDIKATOR

1. Unicross
merupakan arrow signal sebagai main signal detector, yang mana signal ini merupakan
signal perpotongan antara garis t3 clean dan garis snake,signal ini akan repaint selama belum
terjadi perpotongan yang fix.sehingga ini bukan signal entry, hanya signal detector.
2. MF 11
merupakan indikator penagarah trend yang isinya juga MA yang sudah di modofikasi sehingga dapat menunjukkan arah trend yang sedang berlangsung dan ini akurat.
3. MTF GP Stochastic
adalah indicator stochastic yang di modifikasi sehingga selain untuk menunjukkan area Overbought dan Oversold juga merupakan komponen penting untuk melihat pergerakan harga pada saat itu dan komponen utama ketika akan melakukan entry point dan juga sebagai sarana untuk exit point.
4.MACD in Colour
adalah indikator untuk melihat trend yang sedang berlangsung pada waktu itu,Merah : (down trend) Biru : ( uptrend ).
5. GP trend V2
merupakan indikator fast trend untuk mendeteksi signal early bahwa akan terjadi perubahan trend.
6.GP Arrow
adalah indikator untuk melihat tanda tanda perubahan trend dalam satu jam ke depan atau rambu2 bahwa trend melemah indikator ini repaint artinya jika trend kuat ini akan menghilang, hanya sebagai rambu2 untuk berhati2.
7. MA 48 ( MA harian )
fungsinya untuk menunjukkan pergerakan harga yang di hitung dengan data 48 candle sebelumnya, sebelum kita memutuskan op kita harus benar2 memperhatikan posisi MA harian ini apakah dalam keadaan pointing up atau pointing down, karena ini sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan entry dan menentukan keberhasilan trading kita.
8. MA 8 ( MA 8 jam an )
untuk menunjukkan pergerakan harga yang di hitung dengan 8 candle sebelumnya.perhatikan ketika MA ini memotong MF 11 maka kita harus2 bersiap siap dalam mengambil kep op
9. MA 240 ( MA mingguan )
10. MA 960 ( MA bulanan )
11. KG Flat detector
fungsinya untuk melihat MA yang dalam keadaan flat market
warna merah : down trend
warna biru : Up trend
warna kuning : Flat market kondisi inilah yang akan selalu kita cari di mana market dalam keadaan flat.

BUY ENTRY RULE

1. Di tandai dengan munculnya signal unicross yang merupakan main signal trend detector,signal ini akan berpindah pindah selama belum terjadi perpotongan yang fix antara garis t3 clean dan garis snake, jadi di sini kita harus menunggu sampai signal ini benar2 fix baru kita memperhatikan indikator2 yang lain.

2. Perhatikan garis MA 8 apakah garis ini sudah crossing up dengan garis mf 11 jika sudah terjadi crossing up maka ini adalah moment bagi kita untuk bersiap2 dalam OP.
3. Perhatikan KG Flat detector, adakah yang sudah berwarna kuning atau dalam keadaan Flat market, karena kondisi inilah yang akan selalu kita cari di mana market dalam keadaan flat trend.
4. Masukkan BB dari MA yang dalam keadaan Flat market lalu perhatikan apakah harga sudah memasuki LOW BB SD 1 dari MA yang Flat.jika harga sudah memasuki LOW BB maka kita dapat melakukan execusi untuk BUY.
5. Garis MF 11 sudah melandai atau pointing up ( kondisi terbaik menghindari floating minus )
6. GP Stochastic sudah crossingup warna bitu sudah memotong warna merah dan sudah berada di luar area Oversold atau di luar level 20.
7. MACD telah berwarna biru dan sudah crossing overline 0.
8. Lain lain perhatikan kedudukan ma - ma pendukung apakah dalam keadaan pointing up atau pointing down.Ma - ma pendukung ini berfungsi sebagai batas2 batas dinamis pergerakan harga.

SELL ENTRY RULE


1. Di tandai dengan munculnya signal arrow unicross,anak panah ke bawah, tunggu sampai benar2 fix dan tidak berpindah2 lagi.
2. Perhatikan garis MA 8, pastikan bahwa garis ini sudah memotong garis mf11 .
3. perhatikan kg flat detector,adakah yang berwarna kuning atau dalam keadaan flat trend.
4. jika kita melihat ada kg flat detector yang dalam keadaan flat market maka kita dapat masukkan bb sd1 dari ma yang sedang dalam keadaan flat market, dan perhatikan jika harga sudah memasuki up bb sd1 atau seluruh indikator menunjukkan pointing down maka kita dapat melakukan execusi entry.
5. Garis mf 11 sudah melandai atau pointing down .
6. GP Stoch sudah crossing down warna merah berada diatas warna biru dan sudah berada di luar area level 80 ( OS ).
7. MACD in colour sudah berwarna merah.
8. Lain2 perhatikan letak kemiringan dari garis MA 48 apakah pointing up atau pointing down.

BATAS BATAS DINAMIS

Batas batas dinamis adalah garis garis yang di bentuk oleh ma - ma pendukung yaitu MA 48 MA 240 MA 960 ini adalah batas batas dinamis yang dapat di jadikan sebgai support dan resistance harga, perhatikan ketika harga sudah mencapai level2 ini apakah dia memantul atau menembus level ini jika harga tertahan dan memantul kita bisa lakukan exit point,selain MA - MA pendukung garis garis BB SD 1 juga dapat menjadi batas batas dinamis.

BATAS BATAS STATIS

Batas batas statis adalah level support dan resistance yang menggunakan KG standar deviation dan KG average HLCC yang dapat anda baca thread forum sniper 45 strategy page 17 dan page 18.

Hal hal yang harus di perhatikan

Perhatikan setiap garis MA pendukung terutama MA 48, letak kemiringan garis sehingga kita dapat menganalisa market sedang dalam keadaan apakah market saat ini,sehingga kita tdak terjebak ketika memutuskan entry point.signal unicros hanya signal detector bukan entry signal,entry point di lakukan ketika semua indikator sudah menunjukkan arah yang sesuai rule.

METODE EXIT POINT

Metode untuk exit point dapat di lakukan denngan 3 cara :

a. metode exit berdasarkan batas batas dinamis dan batas batas statis atau target point hanya berdasarkan ketika harga sudah memantul di up bb sd1, low bb sd1 atau midle bb sd1,selain itu batas batas dinamis dapat di jadikan sebagai garis support dan resistance untuk pengambilan point.

b. metode exit berdasarkan persilangan garis stoch.

c. metode berdasarkan munculnya kembali signal unicross dari arah yang berlawanan.

TEKHNIK SIDEWAY MARKET

Ketika market dalam keadaan sideway, di sini kita harus berhati hati karena banyak pengguna trading sistem ini terjebak di kala kondisi market dalam keadaan sideway.
hal hal yang harus di perhatikan pada waktu market dalam keadaan sideway

1. kita harus memasukkan bb dari ma yang dalam keadaan flat market ( berwarna kuning ),
kemudian kita mengkaji kondisi dari garis ma 8, jika ma ini berada di up bb sd1,maka pada
kondisi ini kita akan bersiap siap untuk mengambil posisi sell, open posisi sell hanya akan kita
lakukan jika ma 8 telah memtong garis mf 11 dan pointing down dan kita akan mengambil
posisi buy jika ma 8 menembus bb ma acuan dan pointing up.

2. jika ma 8 berada di low bb sd1 ma acuan maka kita akan mengambil open posisi buy jika
ma 8 telah memotong mf 11 dan pointing up, dan posisi sell akan kita lakukan jika ma 8
menembus low bb sd1 dan pointing down.

Nah,...jika kita tidak menemukan kriteria yang di atas pada saat sideway market sebaiknya langkah yang kita ambil adalah wait and see tidak perlu melakukan tindakan apapun karena kondisi sideway market kadang membuat kita salah dalam mengambil tindakan.




Moving Average

Salam…

Saya mencoba menjelaskan dengan segala keterbatasan saya mengenai Moving Average atau yang basa disingkat MA. MA merupakan salah satu indy yang paling lama yang pernah ada (jadul), dan paling banyak digunakan, mengapa? Karena ternyata indy ini simple but powerfull, makanya banyak yang mulai memodifikasi MA ini untuk disesuaikan dengan gaya trading masing-masing, salah satu contoh, ya yang banyak kita kenal, seperti MF-11, snake, dan T3, karena fungsi, dan cara menggunakannya ada kemiripan, silahkan coba aja…hehehe. Sebelum lebih jauh membahas mengenai MA, pertama-tama yang perlu kita pahami adalah mengenai bagaimana MA ini melakukan perhitungan untuk menampilkan garis di chart, sehingga kita paham bener mengenai indy ini.

MA melakukan perhitungan rata-rata terhadap candle sebelumnya sebanyak periode yang kita masukkan, missal, jika periode kita masukkan 10, maka MA akan melakukan perhitungan sebanyak sepuluh candle kebelakang.

Saya dah pernah membedah perhitungan MA ini, mulai dari SMA sampe EMA, tapi saya tidak akan menjelaskan rinci di tulisan ini, biar rekan-rekan yang lain mencobanya sendiri. Tapi saya akan memberikan sedikit review.

Saya ambil contoh SMA, SMA untuk setting apply to close dengan periode 10, berarti kita memutuskan untuk memaksa indy melakukan hitungan rata-rata bergerak dari data close 10 candle terakhir. Menjumlahkan 10 data candle tersebut, lalu membaginya kembali dengan jumlah data (periode), maka didapatkanlah nilai rata-ratanya.

Mengapa harus nilai rata-ratanya, kenapa ngak ambil nilai yang lain, hehehe ini ada maknanya. Dengan mengetahui nilai rata-rata, kita bisa menilai apakah data yang terbaru nanti mengalami peningkatan atau penurunan, dengan cara membandingkannya dengan nilai rata-rata tadi. Sebagai contoh, missal nilai rata-rata matematika kita semester 1, yang diambil dari nilai tugas, mid semester, dan final, lalu membaginya dengan 3 (jumlah data), didapatlah nilai 7.5. lalu kemudian ternyata setelah pada akhir semester 2, nilai kita menjadi 8, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan nilai matematika di semester 2. Sederhana bukan. Analogi pembacaan ini, mirip dengan membaca MA. Hehehe…ntar kita bahas lebih jauh..

Karena nilai rata-rata kita jadikan sebagai tolok ukur, maka, milai rata-rata ini juga otomatis sebagai batas, setuju ngak? Harus setuju, karena emang itu salah satu tujuan di hitungnya nilai rata-rata. Hehehehe.

Nah yang jadi masalah adalah, banyak trader yang membaca MA sebagai pengarah trend, ini sedikit meleset atau tidak tepat, yang tepatnya menurut saya jika melihat cara MA melakukan perhitungan, MA itu digunakan sebagai pengukur kekuatan trend (harga) yang terjadi. Sampai disini, mungkin akan terjadi polemic, tapi biarkan saja dulu, ntar silahkan nilai sendiri, apa pendapat saya bener, atau betul.

Dalam melihat (menganalisa) chart dengan menggunakan MA, ada 3 (iga) point penting yang harus selalu kita perhatikan, yaitu (1) Letak harga (candle) terhadap MA, (2) Derajat kemiringan MA, (3) letak MA terhadap MA yang lainnya. Ingat baik-baik ketiga hal di atas. Ntar akan saya bahas satu-persatu…

Break dulu, pegel, sekalian mo mandi sore..hehehe…be right back…

Wokeh, kita lanjutkan pembahasan…..

Letak Harga/candle terhadap MA

Point pertama yang menjadi perhatian kita jika menganalisa chart dengan menggunakan MA adalah bagaimana letak candle terhadap MA itu sendiri. Seperti yang sudah di bahas di atas, MA merupakan gambaran rata-rata pergerakan harga dari periode tertentu, sempat disinggung diatas, jika harga lebih besar dari nilai rata-rata berarti ada peningkatan. Nah mari kita masuk lebih detail saat ini.

Nilai rata-rata bergerak (MA) merupakan batas atau tolok ukur dari suatu pergerakan harga. Seperti kita ketahui, market selalu terdiri dari dua jenis, ada buyer dan seller, yang akan selalu berperan dalam market. Mereka ibarat perang, mempertahankan posisi masing-masing, dengan tujuan tertentu. Missal, di pair GU, dua mata uang yang terlibat di dalamnya (yakni british pound dan US dollar) merupakan salah satu gambaran kekuatan ekonomi Negara yang bersangkutan. Dimana masing-masing Negara akan memiliki tujuannya masing-masing. Nah di sini kita jadi penonton aja. Hehehehe

Oh ya, sebelum lebih jauh saya pengen menjelaskan beberapa materi KG. KG menggunakan periode MA berdasarkan alasan-alasan yang rasional, tidak sembarang, terukur. MA ini bisa kita ibaratkan sebagai ukuran dari cara trading para trader, sperti yang kita tahu, ada trader yang menahan posisinya sangat cepat, ada yang 1 menit, 5 menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit, 1 jam, dan seterusnya. MA ala KG mencoba menggambarkan kekuatan trend dari masing-masing teknik trading tersebut.

Jadi jika kita memplot MA 1 jam-an, kita dapat beranggapan bahwa kita sedang mengawasi para trader yang mengambil patokan transaksi (menahan transaksi minimal) 1 jam. Begitu juga dengan MA 4 jam-an, MA 8 jam-an, dst.

Dalam analisa KG, sangat penting untuk kita mampu mengkonversi MA-MA ini ke masing-masing TF (abaikan dulu bahwa ada indy yang sudah bisa memplot otomatis, agar rekan bisa paham dasar hitungannya). Saya akan memberikan contoh singkat.

Jika kita menggunakan TF M15 maka

MA 1 jam-an= (1 (jam) X 60 (menit)) / 15 (TF) = 60/15 = 4 (inilah nilai periode nya)

MA 4 jam-an= (4 (jam) X 60 (menit) / 15 (TF) = 240/15 = 16 (inilah periodenya)

Dst…

Jika menggunakan TF H1 maka

MA 1 jam-an= 1 (jam) / 1 (TF) = 1/1 = 1 (inilah nilai periodenya)

MA 4 jam-an= 4 (jam) / 1 (TF) = 4/1 = 4 (inilah periodenya)

Dst….

Oke, demikian penjelasan singkat..

Saya lanjut kebahasan….

Jika harga berada di atas MA acuan (yang sedang kita analisa pergerakannya) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa buyer lebih dominan terhadap seller, sehingga buyer mampu menggerakkan harga ke atas. Demikian juga sebaliknya, jika harga (candle) berada di bawah MA acuan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa seller lebih dominan terhadap buyer, sehingga seller mampu menggerakkan harga ke bawah.

Ketika Buyer yang mendominasi (candle berada di atas MA) maka trend mengarah ke atas (naik), demikian juga sebaliknya ketika seller yang mendominasi (candle berada di bawah MA) maka trend mengarah ke bawah (turun).

Dari sini akan muncul pertanyaan, gimana kalo ternyata MA berada di tengah-tengah candle….jawabannya adalah, ini menggambarkan kekuatan kedua kubu seimbang, ngak ada yang menang, sehingga harga hanya bermain di situ-situ saja. Dalam artian tidak ada trend yang terjadi atau biasa kita sebut dengan Flat, atau konsolidasi, ni buyer ma seller lagi runding…hehehehe….

Letak candle terhadap MA juga memberikan indikasi kekuatan trend yang terjadi. Semakin jauh jarak candle terhadap MA, memberikan gambaran semakin kuat trend yang terjadi, begitu juga sebaliknya, semakin dekat candle terhadap MA, memberikan gambaran semakin lemah trend yang terjadi. Jika MA berada di tengah-tengah candle, berarti kekuatan trend = 0, tidak ada trend yang terjadi.

Ketika harga yang sebelumnya bermain-main di MA mulai bergerak menjauhi MA, maka itu adalah pertanda awal trend karena buyer/seller mulai mendominasi transaksi, dan ketika harga yang tadinya jauh dari MA, kemudian bergerak mendekati MA maka itu adalah pertanda berakhirnya trend yang terjadi karena buyer/seller yang tadinya mendominasi mulai kehilangan kekuatannya (monemtumnya).

Sampai di sini, saya harap, rekan-rekan dah paham mengenai point 1.

Sekarang kita beralih ke point 2

Derajat kemiringan MA

saya lupa menjelaskan bahwa ketiga point yang saya sebutkan ini, saling berhubungan. Hehehehe..itu aja…jadi jalan ceritanya dari analisa yang bro lakukan ngak sepotong-sepotong..wokeh……wokeh deh…..

lanjutt…

ketika kekuatan trend meningkat dan harga bergerak menjauhi MA maka derajat kemiringan garis MA yang di bentuk akan ikut berubah mengikuti candle, mengapa terjadi demikian….

Ini dikarenakan ada peningkatan/penurunan input nilai dalam perhitungan MA sehingga hasil perhitungan pun mengalami peningkatan/penurunan, maka garis yang dihasilkan pun mengalami perubahan.

Nah, kemiringan MA in juga memperlihatkan kekuatan trend yang terjadi, ikut mengkonfirmasi dengan apa yang terjadi di point 1.

Semakin tinggi derajat kemiringan garis MA, maka menggambarkan semakin meningkat kekuatan trend yang terjadi, begitu juga sebaliknya, semakin berkurang derajat kemiringan MA semakin lemah kekuatan trend yang terjadi. Jika MA telah datar sama sekali, maka kekuatan trend= 0.

Coba silahkan perhatikan di chart, amati point 1 dan point 2 ini di chart. Plot satu MA dengan periode apa saja. Dan amati. Kalo ada yang tidak sesuai dengan point 1, dan 2, segera laporkan ke kepolisian setempat, dengan aduan kasus Kekerasan dalam rumah tangga…..…wakakakakakak….

Sekarang kita memasuki point ke 3

Letak MA terhadap MA yang lain

Pada point ke tiga ini, ini juga memperkuat kembali analisa kita terhadap MA dari point1 dan 2 sebelumnya. Nah point ini yang sepertinya akan sedikit lebih panjang, tapi semoga saya dapat menyelesaikannya.

Oke, seperti yang saya sebutkan sebelumnya bahwa masing-masing MA ala KG yang kita Plot, menggambarkan kekuatan masing-masing trader yang bermain dengan gayanya masing-masing.

Maksudnya, jika kita memplot MA 1 jam-an, kita sedang menggambarkan kekuatan trader yang melakukan transaksi dan menghold posisinya paling lama selama sejam, begitu juga MA yang lain, baik MA 4 jam-an, 8 jam-an, Daily, weekly, dst, ini menggambarkan kekuatan trader yang bermain dengan term waktu seperti itu.

Ketika sebuah MA trending up misalnya , maka kita sebenarnya menyaksikan buyer 1 jam-an, sedang rame-rame masuk pasar, semakin banyak buyer yang masuk, semakin kuat trend yang terjadi, maka semakin kuat point 1, dan 2 terlihat. Nah ada suatu masa dimana buyer merasa harga yang terjadi sudah tidak masuk akal lagi, dan mulai mengurangi volume transaksinya, maka disaat ini buyer mulai kehilangan kekuatannya, dan seller mulai masuk mendominasi,dan mengimbangi kekuatan buyer sebelumnya, ini dapat kita lihat ketika harga mulai kehilangan dorongannya ke atas, dan mulai melambat bahkan berbalik arah, mendekati MA.

Nah pada saat trending, kita dapat memperlakukan MA yang lebih besar sebagai batas-batas yang mungkin dicapai (target). Apabila ternyata MA ini mampu menembus batas MA di atasnya, maka Trend MA ini cukup kuat , dan bisa jadi akan mengubah arah MA yang ditembusnya mengikuti arah trend MA tersebut.

Posisi MA terhadap MA yang lainnya, menggambarkan kebali kekuatan trend yang terjadi, mengkonfirmasi lebih jelas dari point1, 2 sebelumnya.

Missal, jika MA 1 jam yang tadiknya berada di bawah MA 4 jam (ini menggambarkan bahwa trend yang terjadi di MA 1 lebih lemah terhadap trend yang terjadi di MA 4jam), kemudian mengalami trend up yang cukup kuat, yang memaksa garis MA 1 jam, mulai mendekati MA 4jam, dalam kondisi seperti ini harga sudah bergerak jauh dari MA I jam, dan juga mulai mendekati MA 4 jam, betul bukan? Ini berarti menandakan MA 4 jam mengalami penrunan kekuatan trend downnya (karena harga berada di bawah MA 4 jam berarti trend down terjadi di MA 4), perhatikan, apabila harga telah tembus MA 4, maka trend UP di MA 4 dimulai, tapi yang menjadi focus, apakah MA 1 jam, ikut mampu menembus MA 4 jam, jika ternyata MA 1 jam tidak mampu menembus MA 4jam (dimana dalam kondisi ini, harga kembali ke tengah MA 4 jam, yang menandakan bahwa trend naik MA 4 lemah, dan membuat MA 1 mulai flat) ini menandakan MA4 jam tersebut merupakan resistance kuat terhadap para buyer 1 jam-an, seller di 4 jam-an ternyata terus melakukan transaksi mereka untuk menahan laju pergerakan harga, dan menahan kerugian dari pergerakan harga up sebelumnya yang terjadi di trader 1 jam-an. Jika kekuatan menahan ini cukup kuat, ini memberian angin segar pada seller 1 jam-an untuk mulai melakukan poses transasksi sell mereka, untuk memulai trend down di MA 1 jam. Maka MA 1 jam pun akhirnya yang dari tadinya up akan berubah flat, lalu berbalik arah mengikuti MA 4jam-an. Posisi MA 1 jam dimana lebih rendah dari MA 4jam ini, memberikan indikasi kuat trend turun yang besar, mengapa, karena ada 2 seller di MA yang berbeda, melakukan gerakan pasar yang sama. Jadi kekuatannya berlipat ganda (2 kali lipat dari sebelumnya).

Nah bayangkan jika ternyata ada beberapa MA yang melakukan hal yang sama, maksudnya MA 1 jam dibawah MA 4 jam, dan kedua MA ini berada di bawah MA 8 jam, serta ketiganya berada di bawah MA daily. Ini berarti ada 4 seller di masing-masing MA yang melakukan OP yang sama, kuat banget bukan?

Begitu juga sebaliknya, kekuatan luar biasa yang terjadi dari trend tersebut.

Nah, dalam teori MA, MA yang lebih kecil, playernya jumlahnya lebih kecil dari MA yang lebih besar, jadi perbedaan kekuatan dari segi jumlah player terlihat, makanya MA yang lebih besar biasa dijadikan batas pergerakan. Jika pergerakan MA kecil mampu menembus (crossing) MA yang lebih besar diatasnya, ini menandakan, sebuah trend baru akan terjadi, tergantung sejauh mana MA kecil ini mampu mengubah derajat kemiringan MA yang ditembusnya, jika mampu maka MA yang lebih besar ini mulai mengubah kemiringan MAnya, dan mengikuti MA yang lebih kecil tadi (mungkin karena dendam di tembus sama kelompok yang lebih kecil hahahaha), ngak becanda, sebenarnya yang terjadi mirip dengan apa yang saya jelaskan barusan di atas, buyer MA yang lebih kecil ini, memberikan angin segar buat buyer di MA yang lebih besar untuk melakukan hal yang sama, nah, jika 2 buyer berbeda yang masuk, maka kekuatan trend akan berubah, dan berbalik arah. Inilah mengapa crossingan MA banyak trader memakainya sebagai sinyal entry…hehehee, paham bukan?...harus paham…..wakakakak…..

Jadi di kesimpulan point ketiga “letak MA terhadap MA lain mempengaruhi kekuatan trend yang terjadi, jika MA yang lebih kecil berada di atas MA yang lebih besar, maka trend up terjadi, begitu juga sebaliknya. Apabila jarak kedua MA ini menjauh, memberikan gambaran kekuatan trend yang terjadi tersebut, begitu juga sebaliknya”.

Nah dari kesimpulan diatas, ternyata ada bagian yang belum kita bahas, yaitu jarak MA satu sama lain. Yup saya singkat aja, kekuatan trend yang terjadi di point 3 ini, dapat kita ukur dengan melihat jarak MA terhadap MA lainnya

“semakin jauh jaraknya semakin kuat trendnya, semakin dekat jaraknya semakin lemah trendnya”.

Saya pikir sekian aja dulu, karena beberapa materi dah saya share di conference…nanti kalo ada yang terlewat saya akan tambahkan….

Siap-siap berikutnya dengan Bolinger Band..hehehehehe…sampai jumpa…semoga manfaat…

Wassalam…